Minggu, 19 April 2015

Sup Kaldu Katak

Di Thailand utara ada satu keluarga yang membuka bisnis sup, namanya sangat terkenal hingga kemana-mana, sehingga banyak orang luar kota yang datang kesana hanya untuk mencoba sup tersebut, dan semuanya memang mengatakan sup kaldunya paling enak.

Toko tersebut setiap hari ramainya seperti pasar dan pada jam 12 siang sudah tutup. Mereka tidak mempunyai karyawan, hanya anggota keluarga sendiri yang bekerja sehingga setiap hari sangatlah sibuk.

Setiap mangkuk sup kaldu tersebut dijual seharga 10 hingga 15 bath, dan pemasukan setiap hari paling sedikit ada 6000 bath, jadi keuntungan bersih kemungkinan bisa 3000 bath lebih.

Maka dari itu dalam waktu beberapa tahun saja mereka sudah bisa membeli tanah dan membangun toko. Di belakang toko terdapat sebuah taman bunga yang luas, selesai menutup toko di siang hari, sorenya berjalan-jalan di taman sambil menikmati pemandangan yang indah.

Yang membuka toko sup kaldu ini, bosnya bermarga Lien, suami istri ini sudah berusia 60 tahun lebih, mereka tinggal bersama seorang menantu serta seorang putrinya yang masih gadis.

Sup kaldu ini terkenal karena rasanya yang tidak terlalu manis dan sangat lezat sehingga orang-orang dari segala penjura terus datang untuk menikmatinya.

Banyak orang yang mempelajarinya, namun tidak satupun yang berhasil. Menurut kondisi ekonomi di Thailand utara, sup kaldu ini setiap mangkok harganya 10 hingga 15 bath, ini sangatlah mahal, namun tidak hanya pejabat-pejabat yang makan, tetapi juga para pedagang kecil, sopir, sampai kuli pun juga datang menikmati sup kaldunyanya, sampai-sampai ada orang yang curiga kemungkinan sup kaldunya dicampur dengan ganja sehingga siapa saja yang memakannya akan ketagihan.

Karena banyak lawan bisnis, kemudian ada yang melapor ke pemerintah dengan mengatakan keluarga Lien membuat sup kaldu dicampur dengan ganja.

Ganja adalah salah satu obat terlarang, maka polisi langsung datang untuk mengecek dan setelah diperiksa ternyata sama sekali tidak ada bahan ganja sedikitpun, juga tidak ada campuran lainnya yang dilarang, semuanya murni rasa daging sesuai dengan apa yang dikatakan oleh sang pemilik toko, menggunakan tulang ayam, tulang babi, dan dengan api kecil dimasak 1 hari 1 malam, sehingga rasanya wangi dan enak,

Sesudah pemerintah mengesahkan bahwa sup kaldunya halal, nama toko tersebut lebih terkenal, dan sup kaldunya semakin laris, ada seorang ternama mencoba sup kaldunya, setelah dicoba orang itu langsung memberikan penghargaan yang digantungkan tepat di depan pintu masuk. Bos Lien memang mempunyai otak bisnis, 1 mangkok porsi kecil yang harganya semula 10 bath naik menjadi 12 bath, lalu porsi besar dari 15 bath naik lagi menjadi 20 bath.

Di dunia ini tidak ada rahasia yang selamanya, sup kaldu keluarga Lien ini akhirnya terkuak juga rahasianya. Dan yang menguak rahasia ini bukanlah orang lain namun bos Lien sendiri, ini memang kejadian yang aneh sampai menggemparkan seluruh Thailand utara.

Sebenarnya pertama kali yang mengetahui rahasia ini adalah seseorang bernama Nai Pang yang bekerja sebagai sopir, waktu itu Nai Pang minum arak sedikit waktu malam hari karena tidak ada penumpang dan tidak ada uang untuk diberikan ke istrinya sehingga dia tidak berani pulang ke rumah.

Lalu diam-diam dia masuk ke toko sup kaldu milik keluarga Lien dan bermaksud untuk mencuri sesuatu. Sewaktu dia pelan-pelan membuka pintu belakang, dia melihat seseorang duduk di bawah lampu yang remang-remang membelakangi pintu belakang, dalam keadaan cukup gelap itu masih terlihat jelas bos Lien yang lagi bekerja sepenuh hati.

Nai Pang memberanikan diri untuk maju beberapa langkah, dan melihat bos Lien dengan satu tangannya memegang pisau, dan tangan yang satunya lagi memegang seekor katak dan akan membelah perut katak tersebut, di sebelah kiri bos Lien terdapat sebuah ember yang pada atasnya dipasang jala, ini untuk menghindari katak-katak meloncat keluar, sedangkan di sebelah kanan bos Lien juga terdapat ember yang berisi penuh mayat-mayat katak yang telah disembelih perutnya, dan dari perut katak diambil usus-usus dan jantungnya lalu ditaruh ke kantong plastik.

Bos Lien yang membelakangi Nai Pang tiba-tiba membalikkan badannya, Nai Pang cepat-cepat menunduk, untung keadaannya cukup gelap, sehingga tidak terlihat oleh bos Lien, Bos Lien walaupun tidak melihat Nai Pang, namun Nai Pang melihat jelas wajah bos Lien, pada waktu itu Nai Pang terkejutnya bukan main, karena sewaktu bos Lien membalikkan badannya, yang dilihat Nai Pang bukanlah wajah manusia namun adalah wajah katak, mulut yang moncong, kedua matanya terbelalak keluar, dan daging matanya juga keluar, dan ada suara krok..krok..., lalu tiba-tiba menjulurkan lidahnya keluar dan melipat masuk persis seperti seekor katak yang lagi melahap nyamuk.

Nai Pang sudah hampir berteriak, dan ingin langsung lari, namun kedua kakinya menjadi kaku dan tidak mau menuruti kehendaknya, dengan susah payah, barulah bisa merangkak keluar, dan pada malam itu juga dia demam. Setelah sakit beberapa hari, barulah kondisinya agak membaik dan Nai Pang bercerita pada keluarganya apa yang telah dia lihat, karena Nai Pang punya kebiasaan minum arak, jadi tidak ada orang yang mau percaya pada kata-katanya.

Bagi masyarakat Thailand utara, makan katak atau tikus sudah menjadi hal yang biasa dan tidaklah aneh.

Dan yang aneh adalah Bos Lien sudah beberapa bulan ini tidak nampak, karena biasanya bos Lien suka duduk di depan toko sambil memotong daging ayam.

Kata keluarganya, bos Lien jatuh sakit dan masuk rumah sakit, entah sejak kapan masuk rumah sakitnya juga tidak ada yang tahu.

Walaupun ada orang yang sempat melihatnya, itupun hanya sekilas karena bos Lien seperti langsung menghilang begitu saja. Saat ini bos Lien jarang keluar dari toko, ada orang yang sempat melihatnya berkata, "Wajah bos Lien menjadi buruk, di wajahnya timbul benjolan daging sama persis dengan benjolan daging di wajah katak, dan mulutnya lebih moncong lagi, matanya yang bulat-bulat juga mencuat keluar, makin dilihat makin persis dengan seekor katak besar."

Pada saat itu, barulah mereka percaya akan cerita Nai Pang, dan ada orang lain juga yang mengintip untuk membuktikan kebenarannya. Mereka mengetahui bahwa sup kaldu yang enak dan nikmat itu ternyata sup katak, tak heran jika sangat manis.

Bos Lien takut rahasia ini bocor, maka tidak berani memakai karyawan dan juga tidak ingin dibantu oleh siapapun juga, maka dia sendiri yang turun tangan untuk membelah perut katak, entah sudah berapa banyak katak yang telah dibunuhnya? Pada awalnya anggota keluarga belum menyadari kalau wajah bos Lien mulai berubah, namun begitu menyadarinya, sudah terlambat wajah bos Lien benar-benar telah menjadi wajah katak!

Pada akhirnya keluarga Lien pindah entah kemana, hanya meninggalkan cerita sup katak, dan menjadi bahan pembicaraan orang sampai sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar