Di Thailand utara ada satu keluarga yang membuka bisnis sup, namanya sangat
terkenal hingga kemana-mana, sehingga banyak orang luar kota yang datang kesana
hanya untuk mencoba sup tersebut, dan semuanya memang mengatakan sup kaldunya
paling enak.
Toko tersebut setiap hari ramainya seperti pasar dan pada jam 12 siang sudah
tutup. Mereka tidak mempunyai karyawan, hanya anggota keluarga sendiri yang
bekerja sehingga setiap hari sangatlah sibuk.
Setiap mangkuk sup kaldu tersebut dijual seharga 10 hingga 15 bath, dan
pemasukan setiap hari paling sedikit ada 6000 bath, jadi keuntungan bersih
kemungkinan bisa 3000 bath lebih.
Maka dari itu dalam waktu beberapa tahun saja mereka sudah bisa membeli tanah
dan membangun toko. Di belakang toko terdapat sebuah taman bunga yang luas,
selesai menutup toko di siang hari, sorenya berjalan-jalan di taman sambil
menikmati pemandangan yang indah.
Yang membuka toko sup kaldu ini, bosnya bermarga Lien, suami istri ini sudah
berusia 60 tahun lebih, mereka tinggal bersama seorang menantu serta seorang
putrinya yang masih gadis.
Sup kaldu ini terkenal karena rasanya yang tidak terlalu manis dan sangat lezat
sehingga orang-orang dari segala penjura terus datang untuk menikmatinya.
Banyak orang yang mempelajarinya, namun tidak satupun yang berhasil. Menurut
kondisi ekonomi di Thailand utara, sup kaldu ini setiap mangkok harganya 10
hingga 15 bath, ini sangatlah mahal, namun tidak hanya pejabat-pejabat yang
makan, tetapi juga para pedagang kecil, sopir, sampai kuli pun juga datang
menikmati sup kaldunyanya, sampai-sampai ada orang yang curiga kemungkinan sup
kaldunya dicampur dengan ganja sehingga siapa saja yang memakannya akan
ketagihan.
Karena banyak lawan bisnis, kemudian ada yang melapor ke pemerintah dengan
mengatakan keluarga Lien membuat sup kaldu dicampur dengan ganja.
Ganja adalah salah satu obat terlarang, maka polisi langsung datang untuk
mengecek dan setelah diperiksa ternyata sama sekali tidak ada bahan ganja
sedikitpun, juga tidak ada campuran lainnya yang dilarang, semuanya murni rasa
daging sesuai dengan apa yang dikatakan oleh sang pemilik toko, menggunakan
tulang ayam, tulang babi, dan dengan api kecil dimasak 1 hari 1 malam, sehingga
rasanya wangi dan enak,
Sesudah pemerintah mengesahkan bahwa sup kaldunya halal, nama toko tersebut
lebih terkenal, dan sup kaldunya semakin laris, ada seorang ternama mencoba sup
kaldunya, setelah dicoba orang itu langsung memberikan penghargaan yang
digantungkan tepat di depan pintu masuk. Bos Lien memang mempunyai otak bisnis,
1 mangkok porsi kecil yang harganya semula 10 bath naik menjadi 12 bath, lalu
porsi besar dari 15 bath naik lagi menjadi 20 bath.
Di dunia ini tidak ada rahasia yang selamanya, sup kaldu keluarga Lien ini
akhirnya terkuak juga rahasianya. Dan yang menguak rahasia ini bukanlah orang
lain namun bos Lien sendiri, ini memang kejadian yang aneh sampai menggemparkan
seluruh Thailand utara.
Sebenarnya pertama kali yang mengetahui rahasia ini adalah seseorang bernama
Nai Pang yang bekerja sebagai sopir, waktu itu Nai Pang minum arak sedikit
waktu malam hari karena tidak ada penumpang dan tidak ada uang untuk diberikan
ke istrinya sehingga dia tidak berani pulang ke rumah.
Lalu diam-diam dia masuk ke toko sup kaldu milik keluarga Lien dan bermaksud
untuk mencuri sesuatu. Sewaktu dia pelan-pelan membuka pintu belakang, dia
melihat seseorang duduk di bawah lampu yang remang-remang membelakangi pintu
belakang, dalam keadaan cukup gelap itu masih terlihat jelas bos Lien yang lagi
bekerja sepenuh hati.
Nai Pang memberanikan diri untuk maju beberapa langkah, dan melihat bos Lien
dengan satu tangannya memegang pisau, dan tangan yang satunya lagi memegang
seekor katak dan akan membelah perut katak tersebut, di sebelah kiri bos Lien
terdapat sebuah ember yang pada atasnya dipasang jala, ini untuk menghindari
katak-katak meloncat keluar, sedangkan di sebelah kanan bos Lien juga terdapat
ember yang berisi penuh mayat-mayat katak yang telah disembelih perutnya, dan
dari perut katak diambil usus-usus dan jantungnya lalu ditaruh ke kantong
plastik.
Bos Lien yang membelakangi Nai Pang tiba-tiba membalikkan badannya, Nai Pang
cepat-cepat menunduk, untung keadaannya cukup gelap, sehingga tidak terlihat
oleh bos Lien, Bos Lien walaupun tidak melihat Nai Pang, namun Nai Pang melihat
jelas wajah bos Lien, pada waktu itu Nai Pang terkejutnya bukan main, karena
sewaktu bos Lien membalikkan badannya, yang dilihat Nai Pang bukanlah wajah
manusia namun adalah wajah katak, mulut yang moncong, kedua matanya terbelalak
keluar, dan daging matanya juga keluar, dan ada suara krok..krok..., lalu tiba-tiba
menjulurkan lidahnya keluar dan melipat masuk persis seperti seekor katak yang
lagi melahap nyamuk.
Nai Pang sudah hampir berteriak, dan ingin langsung lari, namun kedua kakinya
menjadi kaku dan tidak mau menuruti kehendaknya, dengan susah payah, barulah
bisa merangkak keluar, dan pada malam itu juga dia demam. Setelah sakit
beberapa hari, barulah kondisinya agak membaik dan Nai Pang bercerita pada
keluarganya apa yang telah dia lihat, karena Nai Pang punya kebiasaan minum
arak, jadi tidak ada orang yang mau percaya pada kata-katanya.
Bagi masyarakat Thailand utara, makan katak atau tikus sudah menjadi hal yang
biasa dan tidaklah aneh.
Dan yang aneh adalah Bos Lien sudah beberapa bulan ini tidak nampak, karena
biasanya bos Lien suka duduk di depan toko sambil memotong daging ayam.
Kata keluarganya, bos Lien jatuh sakit dan masuk rumah sakit, entah sejak kapan
masuk rumah sakitnya juga tidak ada yang tahu.
Walaupun ada orang yang sempat melihatnya, itupun hanya sekilas karena bos Lien
seperti langsung menghilang begitu saja. Saat ini bos Lien jarang keluar dari
toko, ada orang yang sempat melihatnya berkata, "Wajah bos Lien menjadi
buruk, di wajahnya timbul benjolan daging sama persis dengan benjolan daging di
wajah katak, dan mulutnya lebih moncong lagi, matanya yang bulat-bulat juga
mencuat keluar, makin dilihat makin persis dengan seekor katak besar."
Pada saat itu, barulah mereka percaya akan cerita Nai Pang, dan ada orang lain
juga yang mengintip untuk membuktikan kebenarannya. Mereka mengetahui bahwa sup
kaldu yang enak dan nikmat itu ternyata sup katak, tak heran jika sangat manis.
Bos Lien takut rahasia ini bocor, maka tidak berani memakai karyawan dan juga
tidak ingin dibantu oleh siapapun juga, maka dia sendiri yang turun tangan
untuk membelah perut katak, entah sudah berapa banyak katak yang telah
dibunuhnya? Pada awalnya anggota keluarga belum menyadari kalau wajah bos Lien
mulai berubah, namun begitu menyadarinya, sudah terlambat wajah bos Lien
benar-benar telah menjadi wajah katak!
Pada akhirnya keluarga Lien pindah entah kemana, hanya meninggalkan cerita sup
katak, dan menjadi bahan pembicaraan orang sampai sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar